(Awal dari perjalanan seakan aku menjadi bayi yang lahir tanpa irama) Aku membawa tubuh ringkih seperti pohon yang sebentar lagi tumbang Atau seperti gamelan air yang hilang di tepi pagi Di tepi pagi yang akrab dengan disentri Telah hilang dongeng Ibu,. Atau kelembutan tangan nenek untuk mencari kutu Begitu aku kehilangan semua kenangan Kehilangan semua yang aku cintai Ringkih tubuh adalah perjalanan mencari kearipan Sebelum tenggelam dan hilang
"Aku terlahir kembali di pagi ini Merintis kembali sebuah harap yang pernah tertunda Karena gelapnya malam, yang membuatku terdiam lama Dalam sebuah angan,. Angan-angan yang selalu mendahului kenyataan Bahkan sampai nyaris kalahkan logika yang seharusnya tertuang nyata dalam sebuah ikatan
Kini malamku pun seperti layaknya persidangan selalu bergelut dengan rasa yang menggebu Mungkin tepatnya bukan sebuah persidangan lagi Karena dasarnya pun tak jelas,. Hanya sebuah sebuah dilema atau kebimbangan saja Tentang benar dan salah, atau perbedaan rasa yang ada Antara ketulusan atau hanya nafsu belaka...
Entahlah... Entah apa yang terjadi,. Air sungai tak jernih lagi...dan,. Rembulan yang di harapkan datang malam ini pun tergantikan dengan rincik hujan Dan petir yang seolah menggugahkanku dari mimpi... Jauh sudah ku berjalan, dalam mimpi dan khayalan, Ternyata kepalsuanlah yang sesungguhnya ada Usai sudah harapan, seiring dengan sirnanya semua angan Kebahagiaan hanya mimpi, lantas apa...? Getaran apa yang masih ada dan terasa ini...? Haruskah aku dustai hati,. Kenapa kau terlahir hanya sebagai teman Sedang aku tersiksa dengan apa yang ku pendam ini,. Kau memang ada, kau juga dekat,. Tapi kau pun tak ada buat hatiku, jauh dari harapanku...
(Muna/Sesuatu yang tertunda) Kembali ku berdiri,. Nampak jelas terasa putaran pikir yang tak stabil berangan-angan yang tak pasti Terasa cepat waktu berlalu Semakin cepat pula denyutan nadiku Semakin keras hati membeku Mengingat diri yang dusta pada hati Mengingat rasa yang terpendam dalam dada Mengingat cinta yang tak tersampaikan Hingga saat malam datang, Enggan tuk rembulan tampakan diri Sulit bagi bintang untuk datang Kadang datang sebagai teman dan hanya sebatas teman,. Semuanya terjadi; Karena ulah diri yang selalu dustai hati...
Muna... Betapa indah cinta,. Betapa panjang perjalanan Betapa banyak penderitaan Namun ku herankan, kenapa tak ada lelah sedikitpun,. Betapa berdosanya diri Kedustaan diri butakan hati Maha besar sang Pencipta Hanya aku yang terus merasa berdosa Ku bodohi diri,. Ku racuni jiwa,. Ku berdusta pada hati,. Tak pernah mengakui bahwa aku telah jatuh hati...
Adalah satu jiwa yang menghuni dua tubuh Bagai oksigen dalam air, dan hemoglobin dalam darah ...dan, Seorang sahabat adalah; Sebuah dorongan saat kita berhenti Sebuah tuntunan saat kita sedang mencari Sebuah senyuman saat kita merasa sedih Sebuah lagu saat kita merasa senang Sebuah cahaya saat kita dalam gelap
*Banyak mantan pacar, Tapi nggak ada mantan teman... Sahabat aku milikmu, Dan kamu milikku, selamanya...
Kau temanku yang paling baik Kau temanku yang paling lucu Kau temanku yang paling asyik Meski terkadang menjengkelkan Kau temanku yang paling unik Kau juga temanku yang paling aneh Kau berbeda dengan temanku yang lain
Dan aku pernah berjanji, di antara deburan ombak yang menerjang karang Dari dulu sampai sekarang, kau selalu temanku yang paling ku sayang Mungkin di masa mendatangpun kau tetap temanku,. Lalu, Kapan kau akan menjadi pacarku...?
"Lama aku mencarimu, berharap kita bertemu Berkeluh kesah sendu, bercerita ini itu Sahabat... Kau bagaikan lagu, buatku rindu buatku rindu Kau bagaikan panorama, buatku bahagia dan berguna Ibarat seni membelenggu jiwa...
Sahabat... Rasa suka, rasa duka Kita rasa bersama Rindu, kasih dan cinta Ibarat tali yang terikat tak terpisahkan Walau jarak teramat jauh Kau tetap bersamaku..
Haruskah semua berakhir pada takdir, yang tak pernah bahkan tak mau aku ukir, di kehidupan penuh penantian akan hadirnya suatu kebahagian, bukan cinta yg aku pinta bukan pula rasa yg aku punya tapi kepastian akan sebuah perjanjian yg terucap atas apa harap,bukan sekedar berkata yg tak bemakna, bukan pula berjanji namun tak pasti, kegundahan di kegelisahan dalam redup sayup kepedihan yang tak pula berkesudahan, di kehidupan hanya da bias-bias keindahan yang tak pernah bahkan mungkin takan bisa kita rasakan jika hanya berteman dengan kebodohan dan kebohongan,
Hanya dengan nurani kita dapat mawas diri berkaca pada pengalaman berubah untuk masa depan demi meraih suatu kebahagian sebuah kebanggan, untuknya aku berucap dan untuk ku aku bersikap, Demi satu yang di tuju demi masa lalu yang teramat sangat ingin aku tinggalkan lupakan hapuskan selamanya sampai nanti sampai ku kembali dengan diri ku yg lebih berarti.Semua rasa yang ku punya smua kata penuh makna yang ku rasa ku coba smapaikan walau hanya dalam sbuah tulisan,aku ingin dia ada untuk ku menggoreskan lukisan2 kebahagian di kehidupan q yang sendiri tuk di miliki,jangan da palsu jika memang benar aku untuk mu,semua kini seakan mimpi dalam kehidupan ku seperti terlahir kembali,aku bukan yang dlu,aku tak mau lagi tertipu dengan semua kepalsuan dan kebohongan,aku ingn kembali teruntuk mencintai dia yang kini ada slmanya.......slama dya bicara dalam kejujuran ku kan setia untuknya...
Aku tlah kehabisan kata-kata,bahkan untuk bicarapun aku tak bisa, Dalam hati yang telah membata masih terdapat cnta dan kata setia, Walau semua yang kurasakan itu maya dan tak pernah menjadi nyata, Ku menunggu dan terus menunggu suatu keajaiban datang padaku,
Kamu-kamu dan hanya kamu yang terus membayangiku, Di setiap detak jantung ku di setiap aliran darah ku, Tapi kini kau dengan nya, bahagia dengan nya, Dan melupakan aku yang telah bersama mu dulu sebelum kau menghianatiku, Kata setia seakan tak berguna,kata maafpun seakan tak di terima, Sekarang kita hanya bisa diam membenam perasaan yang terdalam
Galau,kacau kurasakan di setiap hari ku Saat ku tau kau pergi meninggalkan ku Hancur,lebur kalbuku luluhlantah Saat kau berikan ku fitnah
Ingin rasanya aku tertidur lelap Agar semua yang kurasakan itu lenyap Lenyap dari kehidupan ku Dari dalam jiwa seorang gadis yang merindu
Kau bagaikan sebuah taman impian Yang memberikan harapan dan kenangan Tapi semua itu hanya angan,Kau tak pedulikan,kau tak hiraukan
Puing-puing hati yang tlah hancur menjadi abu Kucoba membangun kembali semua itu dengan hati yang pilu Wahai angin malam bawa pergi kesedihan ku Bawa pergi kerinduan ku Dan bawa kembali kebahagian di sisi ku
Kala mentari pagi sinari daratan pagi Tatap mata yang indah, Seakan membuatku terbuai dalam hayal... dan...Kala rasa di terjang gelisah Seakan mematikan harapan asmara Saat hari mulai gelap Saat mata mulai tertutup... dan...Susah buatku untuk melihat semua kenyataan yang benar-benar terjadi dan tertulis dalam kisah cinta yang tertunda semua kenyataan tentang cinta, kau berpaling di atasnya Kau buatku berjuta makna, namun rasa sesal meraja
Cahaya rembulan meredup senyap Tertutup awan hitam yang menggelapkan Saat hati tak lagi bernyanyi Walau ku coba selalu ku hibur diri Suara angin yang menyelusup Tambahkan kesunyian dalam diri
Lambat waktu itu berganti Endapkan lara di hati Rinduku lahirkan sebuah harap Tapi tak akan ku biarkan keputusasaan merajai cinta yang terpendam Ku ingin suatu saat nanti kau mengetahui Tentang endapan yang terpendam dalam diri ini...
Semilir angin kian lembab Lahirkan titik titik embun diujung dedaunan Jangkrik bersiul merdu Sayup suara Ku si burung hantu Suasana malam yang kian pekat nan senyap Temaniku dalam pilu Aku tergugu, Gejolak rindu seolah membeku Rembulan yang tinggal separuh Mengintip dari celah jendela kamarku Dia pun terlihat agak sendu Meski tetap tersenyum merayu Seolah dia tahu gundahku...
Oh rembulan tahukah engkau... Diujung langit mana dia terbang? Tak satupun nampak jejak juga bayang Masihkah rindu ini harus ku genggam Hingga sampai saat itu menjelang Aku mencintainya sepenuh hati Amat merinduinya meski telah pergi Ku hanya ingin bertatap Walau hanya sekejap Namun itu takkan mungkin terjadi Tidakkah seharusnya rasa ini telah mati Dan sirna dari hati ini... Namun dia tetap bertahta di palung sanubari...
Memang Seharusnya Begitu: Maafkan aku yang memang redup... tak pantas mengharap kemuliaan seorang bidadari sepertimu Apabila engkau menutup pintu dan tak memberi seberkas cahaya, tak apa Memang seharusnya begitu... Dan kiranya aku merangkak dan kau tak melihatku, tak apa
Memang di luar sana benyak pujangga yang sanggup menuliskan ribuan sajak untukmu Dan aku hanya memetik bunga violet dari taman depan Di luar sana banyak saudagar yang sanggup mempersem bahkan villa mewah untukmu Dan aku hanya bisa membangun gubuk di desa... Pun rembulan walau ia tak bertemu mentari ia tetap memberikan cahayanya Dan rembulan dengan senang hati memantulkannya kembali demi bumi agar tidak gelap
Dimanakah Perasaanmu: Seakan duri merobek hatiku Hancurkan jiwaku Musnahkan semua tawa dihatiku Mengapa kau lakukan ini padaku Mengapa kau tinggalkanku saat aku membutuhkan kamu Andai engkau tau Sakit hati ini saat kau tinggalkan cintaku yang tulus ini Hanya untuk seorang yang tak pernah mencintaimu Dimanakah perasaanmu??? Saat kau ucap kata lupakan aku Sungguh kau bukan manusia bagiku Kau Ucap Kata Yang Sama...
Hatiku tak seperti baja Yang takkan hancur meski dihantam oleh ribuan batu Aku bukanlah boneka Yang bisa kau permainkan sesuka hatimu Aku bukan Tuhan Yang bisa memberikan semua apa yang kau minta Kau pergi Dan kau kembali lagi Kau ucap kata sama Kau minta untuk bersamamu lagi Kau ucap janji sama Kau takkan tinggalkan aku Kau ucap 1000 kata maaf padaku Itu..yang akan semakin membuatku terluka Bukan ku membencimu Tapi sungguh Kata maaf itu terlalu indah dibibir manismu Dan sungguh Sulit untuk ku bisa memaafkanmu...
Andai Takdir Tak Berpihak Padaku: Aku sendiri di sini Yang selalu Mengharap hadir mu Menanti Kasih sayang yang sempurna kian hari ku mengharapmu Tuk mendampingi ku yang tak mampu menatap cinta lain Yang tak sanggup berdiri seperti dulu Harus kemana lagi aku berjalan Mencari dirimu yang penuh dengan cinta Haruskah aku terus berjuang Menelusuri ranjau yang penuh duri?
Aku tak mengharap lebih darimu Hanya Cintamu yang kuingin Hanya Kasih sayang mu yang harap Andai takdir tak berpihak padaku Berilah aku kesempatan tuk mencarinya Mencari orang yang bersedia menggantikanmu Walau berat rasa hati ini tuk menggantimu
Kenapa Cinta Ini; Suara bisa saja menghilang bersama angin Menerbangkan hingga menenggelamkan dalam bising Ia terbuang dalam ruangan yang tak pernah ia tau Rindu.. melebihi sebuah ambisi yang menderu-deru sepotong harapan tanpa ia sadari ia ingin lepaskan terlalu sakit untuk di pertahankan kenapa cinta ini telah salah memilih Cinta yang tak seharusnya ada dalam dirimu cinta yang tak seharunya menjadi bagianmu Kenapa cinta ini harus salah memilih...?? kamu yang selalu menyakiti...
Kan Ku Ingat Masa Itu: Indahmu menularkan semangat dalam jiwaku Katamu meramaikan setiap kesunyian yg melanda sudut hatiku Tatapanmu bagaikan nur yg menerangi seluruh otakku Inikah dirimu, yang maha memiliki hati hampaku Hitam bukanlah aku... Putih, kelewat indah untuk jiwaku... Merah jelas aku tak mau... Inikah engkau yang memberiku Warna... Menjadikan warna-warnamu sebuah pilihan yang sulit untuk kutau Kehilangan ini membuatku canggung Kehilangan ini membuatku menjadi seorang tuna Dan kehilangan ini pula yang membuatku bertindak bodoh Menuruti semua Ego terkutukku... Menjadikanku semakin dan semakin terperosok dalam lembah kelam Dan dalam kesendirian ini Aku tengah menyesali segala kelakuanku Kelakuan yang membuat aku kehilangan dirimu Selamanya...
Oh Tuhan... Andai saja Waktu dapat aku putar mundur Aku hanya akan meng-Cut saat itu Saat aku akan kehilangannya Kan aku rubah Skenario hidupku Tapi waktu adalah waktu Tak mau tau akan Deritaku Derita yang ku buat sendiri Diatas semua Egoku Sekarang... Masa ini... Aku akan Hidup... Tak akan kuulang lagi kesalahan itu Kan kuingat masa itu sebagai jalanku Jalan menuju sebuah cinta tanpa keEgoisan...
Melepaskan Bukan Akhir Dunia: Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan? Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT... Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan... Ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah...!!! melepaskan BUKAN akhir dari dunia... melainkan awal suatu kehidupan baru... Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, Mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari... dan mereka yang telah mencoba... Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka...
berlari kecil dan manja...bayangmu kian kemari di anganku... tergoda aku oleh simpul nakal dari bibirmu.. wooow...kau tarik sadarku hingga jauh ke tepian rindu.. ada suka yang kau percikan di waJahku.. begitupun kidung kasmaran yang kau dendangkan syahdu di.telingaku. .. belaian lembut kasihmu menyentuh sukmaku... kumelayang...terbawa hembusan rayu bara menjalar mengaliri ragaku... menggelitik... namun tak kuasa ku tepis. haaaiiiii.... penghuni.anganku.. .akankah kau bermain disitu selalu..?? hhmm...ada rindu di sore hari...