Ketiadaan
Ketiadaan itu telah mengacaukan...
Memerah dan seketika menghitam legam
Mengusik, menusuk kuat dalam asa yang dalam
Bagai pasir yang lepas dari erat genggaman
Mengucur pasti, berderai di hati yang terbenam...
Ketiadaan itu telah mengguncang
Dianya pedih, bagai onak yang tajam
Dianya susah, meski telah nyata di pandangan
Dianya tiada bahagia, tiada sejahtera
Melekat, merangkul kuat di sebalik harapan
Dan harapan hancur, terkubur di jiwa
Yang tak pernah terhibur...
Ketiadaan itu telah memporak-porandakan...
Kecupan mesra menjadi sumpah serapah
Cinta yang indah menjadi onggokan sampah
Mengapa.....
Kenyataan itu menyiksa tanpa arah
Sukaku terenggut paksa tak bisa kucegah
Usia yang panjang, kulalui dengan sangat payah
Namun segalanya belum berubah...
Ketiadaan itu telah meresahkan..
Bibir mencibir, menghardik tajam
Meminta, yang tiada kupunya di badan
Ku coba adukan, namun pekikan yang panjang
Seolah...telinga tak mendengar
Oh Tuhanku yang maha segalanya
MukjizatMu menjadi harapan yang tersisa
Ambillah semuanya...
Namun...berikanlah apa yang ingin ku punya
Benih kehadirannya, tangisannya dan kulit lembutnya
Agar menjadi tangan yang terulur
Di kala aku sudahlah renta.......
Memerah dan seketika menghitam legam
Mengusik, menusuk kuat dalam asa yang dalam
Bagai pasir yang lepas dari erat genggaman
Mengucur pasti, berderai di hati yang terbenam...
Ketiadaan itu telah mengguncang
Dianya pedih, bagai onak yang tajam
Dianya susah, meski telah nyata di pandangan
Dianya tiada bahagia, tiada sejahtera
Melekat, merangkul kuat di sebalik harapan
Dan harapan hancur, terkubur di jiwa
Yang tak pernah terhibur...
Ketiadaan itu telah memporak-porandakan...
Kecupan mesra menjadi sumpah serapah
Cinta yang indah menjadi onggokan sampah
Mengapa.....
Kenyataan itu menyiksa tanpa arah
Sukaku terenggut paksa tak bisa kucegah
Usia yang panjang, kulalui dengan sangat payah
Namun segalanya belum berubah...
Ketiadaan itu telah meresahkan..
Bibir mencibir, menghardik tajam
Meminta, yang tiada kupunya di badan
Ku coba adukan, namun pekikan yang panjang
Seolah...telinga tak mendengar
Oh Tuhanku yang maha segalanya
MukjizatMu menjadi harapan yang tersisa
Ambillah semuanya...
Namun...berikanlah apa yang ingin ku punya
Benih kehadirannya, tangisannya dan kulit lembutnya
Agar menjadi tangan yang terulur
Di kala aku sudahlah renta.......
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
di atas rindu
Duhai lelaki bertubuh jangkung
Pesonamu yang menghanyutkan
Perhatianmu yang meluluhkan
Sampai saat ini tak lekang,
Tak hilang di makan masa yang telanjang...
Di atas rindu...
Mencintaimu suatu kewajiban
Menjagamu suatu kesenangan
Ku junjung cinta menjadi wajah harapan
Bersama rinduku padamu ,ku padukan kebahagiaan
Di atas rindu...
Ku luruskan hatiku menjadi pemilikmu
Ku benamkan keegoisanku menjadi kebaikanmu
Ku niatkan keputusanku menjadi setengah ragamu
Menjadi pendampingmu sepanjang usiaku...
Duhai lelaki pemilik hatiku...
Sempurnakanlah keyakinanmu padaku
Wujudkanlah tali cinta menjadi rindu padaku
Rengkuhlah tanganku di samping peraduanmu
Agar....di setiap langkahku....
Tiada gamang ku memikirkanmu
Tiada sangsi kutautkan hatiku
Tiada kepiluan menyergap malamku
Di atas rindu....
Raihlah mimpi-mimpi indah bersamaku
Kan kutenangkan gundah gulanamu
Kan kau dapatkan segala keceriaanmu
Janganlah bimbang dan ragu
Segalanya kan kau dapatkan dariku
Duhai lelaki penakluk cintaku
Tiada gurau dihatiku untuk mencintaimu
Keseriusanku bertambah seiring waktu
Menjadi satu perjalanan denganmu...
Adalah perasaan kebahagiaanku
Jagalah hati dan cinta pengiring waktu
Karna aku, engkau, cintaku ,cintamu
Hidupku ,hidupmu .......
Di ciptakan dan sempurna untuk menjadi SATU....
Pesonamu yang menghanyutkan
Perhatianmu yang meluluhkan
Sampai saat ini tak lekang,
Tak hilang di makan masa yang telanjang...
Di atas rindu...
Mencintaimu suatu kewajiban
Menjagamu suatu kesenangan
Ku junjung cinta menjadi wajah harapan
Bersama rinduku padamu ,ku padukan kebahagiaan
Di atas rindu...
Ku luruskan hatiku menjadi pemilikmu
Ku benamkan keegoisanku menjadi kebaikanmu
Ku niatkan keputusanku menjadi setengah ragamu
Menjadi pendampingmu sepanjang usiaku...
Duhai lelaki pemilik hatiku...
Sempurnakanlah keyakinanmu padaku
Wujudkanlah tali cinta menjadi rindu padaku
Rengkuhlah tanganku di samping peraduanmu
Agar....di setiap langkahku....
Tiada gamang ku memikirkanmu
Tiada sangsi kutautkan hatiku
Tiada kepiluan menyergap malamku
Di atas rindu....
Raihlah mimpi-mimpi indah bersamaku
Kan kutenangkan gundah gulanamu
Kan kau dapatkan segala keceriaanmu
Janganlah bimbang dan ragu
Segalanya kan kau dapatkan dariku
Duhai lelaki penakluk cintaku
Tiada gurau dihatiku untuk mencintaimu
Keseriusanku bertambah seiring waktu
Menjadi satu perjalanan denganmu...
Adalah perasaan kebahagiaanku
Jagalah hati dan cinta pengiring waktu
Karna aku, engkau, cintaku ,cintamu
Hidupku ,hidupmu .......
Di ciptakan dan sempurna untuk menjadi SATU....
0 komentar:
Posting Komentar